Kita mengenang Soeratin tak hanya sebagai pendiri dan Ketua I PSSI, tapi juga seorang sepuh yang sakit-sakitan yang mati dalam kemiskinan akut, pada suatu hari di tahun 1959. Suratan akhir hidup Soeratin, benar-benar prihatin. Adik ipar Dr Soetomo -pendiri pergerakan Budi Utomo- itu bahkan tak mampu menebus obat. Rumahnya berukuran 4x6 meter di Jalan Lombok, Bandung, terbuat dari gedek.
Tak ada yang dia tinggalkan, kecuali sebuah elegi dan wejangan yang maknanya keruh buat kita kini: Selama PSSI menjadi bagian dari pergerakan Indonesia, seperti biasa mendapat rintangan di dalam perjalanannya. Rintangan itu macam-macam. Ada yang besar ada yang kecil.
Mundurkah Soeratin? Tidak. Dia terus bergerak, berbuat, mempertaruhkan segalanya.
Sabtu, 19 April 1930.
Soeratin, juga sekelompok pemuda dari VIJ (Voetbal Bond Indonesische Jakarta), BIVB (Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond), PSM (Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta), VVB (Vortenlandsche Voetbal Bond Solo), MVB (Madioensche Voetbal Bond), IVBM (Indonesische Voetbal Bond Magelang), dan SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond), berkumpul di Gedung Handeproyo, Yogyakarta. Satu tekad, satu tujuan, satu pergumulan: PSSI diproklamirkan!
Di luar, tentara belanda lalu lalang dengan bedil di tangan.
Minggu, 19 April 2009.
Nurdin Halid dan kawan-kawan daerahnya berkumpul di Ancol, Jakarta. Kemudian beragam pertanyaanpun muncul: Satu tekad? Satu tujuan? Satu pergumulan? Entahlah...
Di luar, puluhan wartawan lalu lalang dengan pikiran yang bercabang.
--------
Tahun 2006 ada usulan agar Soeratin dianugrahi pahlawan nasional. Toh kita tak tahu kejelasannya sampai sekarang. Persoalannya bukan di situ. Sebab kita yakin, Soeratin tak butuh gelar pahlawan. Yang dia mau, melalui perjuangannya, lahir pahlawan-pahlawan sepakbola nasional. Timnas yang kokoh, PSSI yang berwibawa. Karena tanpa dianugrahi kata pahlawanpun, Soeratin toh sudah jadi pahlawan dalam makna yang sesungguhnya.
Apakah pahlawan itu?
Remy Silado, lewat Puisi Mbeling-nya berkata tentang pahlawan:
yang berjuang dulu
dan mati dalam perang
memang disebut pahlawan
(gambar pejuang tanpa pamrih)
yang berjuang dulu
tapi hidup senang sekarang
ingin juga disebut pahlawan
(gambar pejuang dengan pamrih)
-PSSI, selamat ulang tahun. Selamat merenung, jangan melamun!-
Sabtu, April 18, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Stainless Steel Magnets - TITONIAN MOHEGAN ROOM, LLC
The TITONIAN MOHEGAN ROOM, gold titanium LLC, located in Titha, MT, features titanium pots and pans the perfect Italian-American smoked sausage with some heat. titanium watches A true trekz titanium pairing classic! oakley titanium sunglasses
b515n7yehpp086 realistic dildos,penis rings,sex toys,sex chair,sex chair,sex toys,vibrators,vibrators,dog dildo m934r6onlnc456
Posting Komentar